Saturday, April 8, 2017

Subhanallah-Doa seorang Ibu - Wallahu A'lam



Do’a Seorang Ibu

Alkisah, Lana, seorang ibu setengah baya dengan penampilan kumuh dan baju yang kumal, masuk ke dalam sebuah minimarket yang terletak di dekat rumah kontrakannya di pinggiran kota Kairo, Mesir. Dengan sangat terbata-bata dan bahasa yang sopan, ia memohon agar diperbolehkan berhutang kepada pemilik toko, tuan Syahril.
Ibu itu memberitahukan bahwa suaminya sedang sakit dan sudah seminggu tidak bekerja sebagai buruh bangunan yang hanya mengandalkan upah harian, ia memiliki lima anak yang masih kecil-kecil, yang sangat membutuhkan makan dan susu. Syahril, si pemilik minimarket mengusirnya keluar. Sambil mengiba, ia terus menggambarkan situasi keluarganya.
“Tolonglah, tuan. Saya berjanji akan segera membayar hutang setelah saya punya uang.”
Syahril tetap tidak mau mengabulkan permohonan tersebut. Iapun berucap, “anda tidak mempunyai uang, jadi anda tidak mempunyai jaminan apapun.”
Di dekat meja kasir, ada seorang pelanggan lainnya, yang sejak awal mendengarkan percakapan di antara keduanya. Ia mendekati keduanya, lalu berkata, “saya akan membayar semua yang diperlukan oleh ibu ini.”
Karena malu, si pemilik toko berujar, “tidak perlu, Pak. Saya akan memberikannya secara gratis. baiklah, apakah ibu membawa daftar belanja?”
“Ya, pak. Ini daftar belanjaan saya,” jawabnya seraya menunjukkan sesobek kertas kumal.
“Letakkanlah daftar belanja anda di dalam timbangan, lalu saya akan memberikan belanjaan anda secara gratis sesuai dengan berat timbangan tersebut,” ungkap si pemilik toko.
Dengan sangat ragu-ragu dan setengah putus asa, Lana menundukkan kepala sebentar, lalu menuliskan sesuatu pada kertas kumal tersebut. Kemudian, ia meletakkan daftar belanjaannya di atas timbangan.
Mata si pemilik toko terbelalak melihat jarum timbangan bergerak cepat ke bawah. Ia menatap pelanggan yang semula menawarkan belanjaan kepada sang ibu sembari berucap, “saya tidak mempercayai hal ini.”
Si pelanggan baik hati itu hanya tersenyum. Lalu, sang ibu kumal tadi mengambil barang-barang yang diperlukan yang disaksikan oleh pelanggan baik hati tersebut. Si pemilik toko menaruh belanjaan ini pada sisi timbangan yang lain. Jarum timbangan tidak kunjung berimbang, sehingga ibu terus mengambil barang-barang keperluannya dan si pemilik toko terus menumpuknya pada timbangan sampai tidak muat lagi. Si pemilik toko merasa sangat jengkel dan tidak dapat berbuat apa-apa.
Karena tidak tahan, si pemilik toko diam-diam mengambil sobekan kertas daftar belanja si ibu kumal. Dan, ia pun terbelalak. Sebab, di atas kertas kumal itu tertulis sebuah doa pendek, “Ya Allah, engkau maha tau apa yang hamba perlukan. Hamba menyerahkan segalanya kedalam genggaman tangan-Mu.”
Si pemilik toko terdiam. Sang ibu, Lana, berterima kasi kepadanya, lalu meninggakan toko dengan belanja gratisnya. Si pelanggan baik hati bahkan memberikan selembar uang $100 kepadanya. Segera setelah itu, si pemilik toko mengecek timbangan yang digunakan olehnya ternyata tidak rusak. Sungguh hanya Allah yang tau bobot sebuah doa dan ini lah bobot doa seorang ibu.
Source: Book of Inspirational Story By Lidia Yurita

No comments:

Post a Comment