Tuesday, March 22, 2016

Tiga perkara merusak manusia

Bismillahirrahmanirrahhim
Tiga Perkara Merusak Manusia
Banyak di antara kita yang sibuk mencari obat penyembuh jika kita sakit secara zahir. Menganti semua maslah yang akan di hadapi dalam karir dan lain sebagainya. Namun pernahkan kita berfikir bagaimana untuk mencega penyakit yang justru akan merusak kita. Penyakit rohaniah memang serinng kita abaikan padahal kelak kita akan menjadi orang yang paling menyesal jika tetap mengabaikan hal tersebut. Apa saja tiga perkara yang dapat merusak manusia tersebut:
1.      Hasud
Hasud merupakan cabang dari keirian dimana seseorang tidak senang jika Allah SWT memberikan nikmat berupa ilmu, harta atau pengaruh kepada orang selainnya dan dia mengharapkan atau senang jika nikmat tersebut lepas dari tangan orang yang menerimanya. Mengenai hal tersebut rasulullah bersabda “hasud itu memakan pahala amal baik, seperti halnya api memakan kayu bakar”.
Orang hasud akan selalu tersiksa baik di dunia lebih-lebih di akhira. Di dunia mereka akan selalu dipenuhi tekanan batin karena melihat banyak orang atau teman-temannya yang di anugerahi nikmat oleh Allah SWT. Sedangkan di akhirat mereka akan merima siksaan yang sangat besar dan lebih dahsyat. Bahkan seseorang tidak bisa mencapai iman yang sebenarnya selama belum bisa merasa senang kepada seseorang yang lain yang memiliki sesuatu yang dia senangi. Nabi bersabda “tidak sempurna  iman seseorang di antara kamu sampai dia mencinta saudaranya (seagama) sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri”.
Sudah sepantasnya kita sebagai muslim harus saling berbagi rasa dengan sesamanya, baik dalam suka dan duka. Sebab orang islam itu bagaikan sauatu bangunan dimana suatu bagian menguatkan kepada bagian yang lain. Dan orang islam ibarat satu jasad yang apabila ada satu organ tubuh yang merasa sakit maka semua anggota tubuh akan merasakan penderitaan tersebut.
2.      Riya’
Riya’ ialah salah satu sifat buruk yang perlu kita hindari. Riya’ itu sendiri ialah rasa ingin dipuji orang lain dalam melakukan sesuatu. Riya’ dapat mengikis pahala amal baik yang telah kita perbuat sebelumnya. Sebagaimana sabda rasulullah yang menyatakan bahwa sesungguhnya pada hari kimat nanti terdapat orang yang mati syahid diperintahkan masuk nerak oleh Allah. Lalu orang itu protes “ya tuhan bukankah saya dulu gugur (mati syahid) dalam membela agamamu. Dan Allah menjawanb “dlu engkau berperang karena engkau ingin supaya engkau dianggap pemberani/pahlawan. Dan engkau memang telah dikenal dengan sebutan itu.
Olehnya, kita harus selalu mengoreksi diri untuk selalu berusaha menghindari sifat riya’ yang akan menghabiskan pahala amal baik kita dan pada akhirnya akan mengantarkan kita kepada murka Allah SWT.
3.      Ujub
Sifat ujub, sombong dan bangga pada diri sendiri adalah satu penyakit yang sulit diobati. Ujub ialah memandang mulia kepada diri sendiri dan memandang remeh kepada orang lain. Sifat ujub yang nampak pada perkataan seperti “siapa saya?”, apa kamu tidak tau siapa saya?” siapa kamu?”. Perkataan seperti itu sama dengan perkataan iblis yang terkutuk sebagi mana di ceritakan dalam al qur’an.
“aku lebih baik dari padanya (adam), karena engkau menjadikan aku dari api, sedangkan engkau menciptakannya (adam) dari tanah.
Sebagai muslim sejati kita seharusnya tidak memandang orang lain kecuali dengan penilaian bahwa dia lebih baik dari pada kita. Jika kita melihat anak kecil, maka hendaknya kita berpikir dan berkata dalam hati bahwa anak ini masih belum banyak melakukan kemaksiatan kepada Allah, sementara kita telah banyak melakukan hal-hal yang yang dilarang oleh Allah, dengan demikian anak ini pasti lebih bak dari pada saya. Jika kita melihat orang tua berkata lah dalam hati bahwa orang ini lebih tua, pasti sudah lebih banyak melakukan kebaikan dari pada saya, orang tua ini pasti lebih baik dari pada saya. Begitulah seterusnya, dengan demikian kita tidak akan pernah melakukan sifat ujub tersebut.
Sifat ujub lebih berbahaya dari pada dua sifat di atas, karena sifat hasud dan dan riya’ akan terjadi jika bila ada orang lain. Namun ujub dapat terjadi bahkan ketika sendiri pun. Maka dari itu kita perlu sangat berhati-hati, senantiasa mawas diri dari sifat ujub.


Semoga Bermanfaat.. J

No comments:

Post a Comment