ADAB MENUNTUT ILMU
Segala sesuatu sudahlah tentu terasa sulit jika kita
tidak mengetahui caranya. Bahkan dikatakan bahwa jika suatu hal diserahkan
kepada yang bukan ahlinya maka tunggulah kehancurannya. Begitu juga dengan
belajar, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh setiap mereka yang
sedang dalam menuntut ilmu.
1. Mendahulukan kebersihan
jiwa atau hati. Rasulullah bersabda bahwa agama didirikan di atas kebersihan.
Mengapa kita harus membersihkan jiwa terlebih dahulu? Karena selama batin kita
tidak dibersihkan dari sifat yang keji, ia pun tidak akan menerima ilmu yang
bermanfaat dalam agama dan tidak akan diterangi dngan cahaya ilmu. Ibnu mas’ud
berkata “ bukanlah ilmu itu karena banyak diriwayatkan tapi ilmu itu adalah
cahaya yang dimasukkan kedalam hati”
2. Mengurangi
kesenangan-kesenagan duniawinya dan menjauh dari kampung halaman hingga hatinya
terspusat untuk ilmu. Allah tidak menjadikan dua hati dalam rongga badan
seseorang. Oleh karena itu dikatakan bahwa “ ilmu itu tidak memberikan sebagiannya
hingga engkau memberikan seluruhnya milikmu”
3. Tidak sombong dalam
menuntut ilmu dan tidak membangkang kepada guru, tetapi memberinya kebebasan.
Seperti orang sakit yang gawat memberikan kebebasan kepada dokter tanpa berbuat
sewenang-wenang terhadapnya dengan sesuatu dalam menuntut suatu macam obat
tertentu. Patutlah ia terus berkhidmat kepada guru. Perlu diketahui bahwa ilmu
itu enggan terhadap orang yang sombong sebagaimana air enggan mengalir ke
tempat yang tinggi.
4. Menghindar dari
perselisihan-perselisihan yang terjadi di antara sesama manusia, karena hal itu
akan menimbulkan kebingungan. Pada pertama kali hatinya condong kepada segala
yang disampaikan kepadanya, terutama hal-hal yang menyebabkan kemalasan dan
pengangguran. Para pemula tidak boleh mengikuti perbuatan-perbuatan yang sudah
mendalam hingga sebagian mereka berkata “barang siapa mengunjungi kami
pertamakali iapun menjadi tema, dan siapa mengunjungi kami pada akhirnya iapun
menjadi zindiq” pada akhirnya mereka tidak bergerak kecuali dalam mengerjakan
amalan-amalan fardhu. Mereka mengganti amalan sunnah dengan gerakan hati dan
penyaksian yang kekal.
5. Tidak menolak suatu bidang
ilmu yang terpuji, tetapi ia menekuninya hingga tahu maksudnya. Jika umur
panjang berpihak kepadanya, ia pun menyempurnakannya. Kalau tidak, iapun mmilih
yang paling penting yang dapat dilakukan setelah mengetahui seluruhnya.
6. Mengalihkan perhatian
kepada ilmu yang terpenting, yaitu ilmu akhirat. Ketahuilah bahwa ilmu yang paling mulia dan
puncaknya adalah mengenai Allah.
7.
Hendaknya tujuan pelajar
dalam masa sekarang ialah untuk menghiasi batinnya dengan sifat yang akan
menyampaikannya kepada Allah dan dengan ilmu itu ia tidak mengharapkan
kepemimpinan, harta dan pangkat.
Cited in ihya' ulumuddin
Semoga bermafaat :-)