Bismillahirrahmanirrahhim
Tiga
Perkara Merusak Manusia
Banyak di
antara kita yang sibuk mencari obat penyembuh jika kita sakit secara zahir.
Menganti semua maslah yang akan di hadapi dalam karir dan lain sebagainya.
Namun pernahkan kita berfikir bagaimana untuk mencega penyakit yang justru akan
merusak kita. Penyakit rohaniah memang serinng kita abaikan padahal kelak kita
akan menjadi orang yang paling menyesal jika tetap mengabaikan hal tersebut.
Apa saja tiga perkara yang dapat merusak manusia tersebut:
1.
Hasud
Hasud merupakan
cabang dari keirian dimana seseorang tidak senang jika Allah SWT memberikan
nikmat berupa ilmu, harta atau pengaruh kepada orang selainnya dan dia
mengharapkan atau senang jika nikmat tersebut lepas dari tangan orang yang
menerimanya. Mengenai hal tersebut rasulullah bersabda “hasud itu memakan
pahala amal baik, seperti halnya api memakan kayu bakar”.
Orang hasud
akan selalu tersiksa baik di dunia lebih-lebih di akhira. Di dunia mereka akan
selalu dipenuhi tekanan batin karena melihat banyak orang atau teman-temannya
yang di anugerahi nikmat oleh Allah SWT. Sedangkan di akhirat mereka akan
merima siksaan yang sangat besar dan lebih dahsyat. Bahkan seseorang tidak bisa
mencapai iman yang sebenarnya selama belum bisa merasa senang kepada seseorang
yang lain yang memiliki sesuatu yang dia senangi. Nabi bersabda “tidak
sempurna iman seseorang di antara kamu
sampai dia mencinta saudaranya (seagama) sebagaimana dia mencintai dirinya
sendiri”.
Sudah
sepantasnya kita sebagai muslim harus saling berbagi rasa dengan sesamanya,
baik dalam suka dan duka. Sebab orang islam itu bagaikan sauatu bangunan dimana
suatu bagian menguatkan kepada bagian yang lain. Dan orang islam ibarat satu
jasad yang apabila ada satu organ tubuh yang merasa sakit maka semua anggota
tubuh akan merasakan penderitaan tersebut.
2.
Riya’
Riya’ ialah
salah satu sifat buruk yang perlu kita hindari. Riya’ itu sendiri ialah rasa
ingin dipuji orang lain dalam melakukan sesuatu. Riya’ dapat mengikis pahala
amal baik yang telah kita perbuat sebelumnya. Sebagaimana sabda rasulullah yang
menyatakan bahwa sesungguhnya pada hari kimat nanti terdapat orang yang mati
syahid diperintahkan masuk nerak oleh Allah. Lalu orang itu protes “ya tuhan
bukankah saya dulu gugur (mati syahid) dalam membela agamamu. Dan Allah
menjawanb “dlu engkau berperang karena engkau ingin supaya engkau dianggap
pemberani/pahlawan. Dan engkau memang telah dikenal dengan sebutan itu.
Olehnya, kita
harus selalu mengoreksi diri untuk selalu berusaha menghindari sifat riya’ yang
akan menghabiskan pahala amal baik kita dan pada akhirnya akan mengantarkan
kita kepada murka Allah SWT.
3.
Ujub
Sifat ujub,
sombong dan bangga pada diri sendiri adalah satu penyakit yang sulit diobati.
Ujub ialah memandang mulia kepada diri sendiri dan memandang remeh kepada orang
lain. Sifat ujub yang nampak pada perkataan seperti “siapa saya?”, apa kamu
tidak tau siapa saya?” siapa kamu?”. Perkataan seperti itu sama dengan
perkataan iblis yang terkutuk sebagi mana di ceritakan dalam al qur’an.
“aku lebih baik dari padanya (adam),
karena engkau menjadikan aku dari api, sedangkan engkau menciptakannya (adam)
dari tanah.
Sebagai muslim
sejati kita seharusnya tidak memandang orang lain kecuali dengan penilaian
bahwa dia lebih baik dari pada kita. Jika kita melihat anak kecil, maka
hendaknya kita berpikir dan berkata dalam hati bahwa anak ini masih belum
banyak melakukan kemaksiatan kepada Allah, sementara kita telah banyak
melakukan hal-hal yang yang dilarang oleh Allah, dengan demikian anak ini pasti
lebih bak dari pada saya. Jika kita melihat orang tua berkata lah dalam hati
bahwa orang ini lebih tua, pasti sudah lebih banyak melakukan kebaikan dari
pada saya, orang tua ini pasti lebih baik dari pada saya. Begitulah seterusnya,
dengan demikian kita tidak akan pernah melakukan sifat ujub tersebut.
Sifat ujub
lebih berbahaya dari pada dua sifat di atas, karena sifat hasud dan dan riya’
akan terjadi jika bila ada orang lain. Namun ujub dapat terjadi bahkan ketika
sendiri pun. Maka dari itu kita perlu sangat berhati-hati, senantiasa mawas
diri dari sifat ujub.
Semoga
Bermanfaat.. J